FSB GARTEKS KSBSI Mulai Targetkan Kepemimpinan Buruh Perempuan

 FSB GARTEKS KSBSI Mulai Targetkan Kepemimpinan Buruh Perempuan

KSBSI.ORG:Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri-Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS-KSBSI) sekarang ini telah memiliki sayap organisasi yang bernama Komite Kesetaraan Federasi (K2F). Salah satu tujuan organisasi ini berperan untuk meningkatkan kualitas buruh perempuan di serikat buruh.

Baca juga:  Tanggapi Moeldoko, KSBSI: Kami Menolak karena Hak Kami Hilang oleh UU Cipta Kerja, Langkah Indonesia Mengatasi Pandemi Covid-19 di Wilayah ASEAN, ILO Gelar Kompetisi Media Global ke- 6 Tentang Pekerja Migran,

K2F FSB GARTEKS KSBSI juga semakin menunjukan eksistensinya dalam mengembangkan perwakilannya ditiap cabang. Setelah terbentuk, maka K2F ikut berperan melakukan edukasi serta advokasi kepada anggota dan buruh didalam dunia kerja.

 

Indah Fatma Sari, Ketua  K2F FSB GARTEKS KSBSI, mengatakan dirinya sedang fokus mendirikan perwakilan Komite Kesetaraan Cabang (K2C) dan Komite Kesetaraan tingkat  perusahaan (K2 PK). Serta rutin melakukan konsolidasi kepada pengurus dan anggota untuk mewujudkan agenda program yang sudah dicanangkan.

 

“Alhamdulillah, sekarang ini telah terbentuk beberapa pengurus cabang, seperti diwilayah Kabupaten Serang, Tangerang, Sukabumi, Semarang, Subang dan kemungkinan dalam waktu dekat ini akan bertambah lagi. Untuk pengurus tingkat K2 PK sudah ada ada 16 perwakilan ditiap perwakilan DPC FSB GARTEKS,” ucapnya, Senin, 21 September 2020.

 

Pada Sabtu kemarin, dirinya juga telah melakukan agenda Pembekalan Tugas dan Fungsi Komite Kesetaraan tingkat DPC dan PK di DPC FSB GARTEKS Kabupaten Bogor. Dalam pembekalan itu, Indah memberikan motivasi khususnya kepada buruh perempuan, agar bisa tampil menjadi pemimpin serikat buruh untuk kedepannya. Karena didalam dunia serikat buruh, perempuan masih minim menjadi pemimpin.

 

“Salah satu target K2F GARTEKS KSBSI nantinya harus bisa melahirkan kader buruh perempuan yang bisa menjadi pemimpin dari tingkat pengurus komisariat, cabang dan pusat. Karena di era keterbukaan informasi sekarang ini, sudah waktunya perempuan tampil bersuara dan menentukan kebijakan,” lugasnya.

 

Dimasa pandemi ini pun K2F GARTEKS-KSBSI juga ikut membantu melakukan advokasi dan edukasi kepada buruh yang terdampak Covid-19. Sebab, dia menilai akibat imbas wabah Corona, banyak perempuan yang ikut terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan. 

 

“Dalam situasi memprihatinkan ini kami tidak diam, tapi ikut berperan membantu mencari solusi kepada buruh perempuan yang terdampak PHK dan dirumahkan,” jelasnya.

 

Selain itu juga ikut berpartisipasi dalam agenda sosial dengan memberikan bantuan sembako dan alat pelindung diri (ADP) kepada anggota dan buruh. Intinya, Indah menyampaikan organisasi yang dipimpinnya tetap konsisten mengkampanyekan protokol kesehatan di perusahaan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

 

“K2F GARTEKS KSBSI juga tetap konsisten mendorong dan mengkampanyekan melawan kekerasan fisik dan psikis atau Gender Bassed Violence (GBV) diperusahaan. Termasuk kampanye cuti 14 minggu bagi buruh perempuan yang melahirkan,” tandasnya. (AH)

 

 

Komentar