ILO Sambut Baik Komitmen Berkelanjutan G20

 ILO Sambut Baik Komitmen Berkelanjutan G20

KSBSI.ORG: Guy Ryder Direktur Jenderal organisasi buruh internasional (ILO) menyambut baik komitmen para pemimpin G20 untuk melindungi kehidupan, pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Serta mendorong pemulihan ekonomi global ditengah pandemi Covid-19. Dia mengatakan, pandemi yang terjadi, telah menyebabkan berbagai krisis. Seperti darurat kesehatan, ekonomi dan ketenagakerjaan.

Baca juga:  Penelitian ILO: Industri Garmen Dikawasan Asia Pasifik Terpuruk , KSBSI: Ada Pasal Selundupan UU Cipta Kerja Merugikan PMI, Wajib Uji Materi,

“Saya berharap para pemimpin negara G20 terus berperan penting mencari solusi dari krisis yang terjadi  dari yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Guy Ryder dalam sambutannya dihadapan para pemimpin G20 pada hari pertama KTT G20 di Arab Saudi, beberapa waktu lalu.

 

Ia juga mengacung jempol stimulus fiskal dalam langkah perlindungan sosial yang signifikan dari negara-negara G20. Dimana tujuannya untuk melindungi buruh agar tidak kehilangan pekerjaan selama pandemi. Berdasarkan hasil deklarasi KTT G20, menyatakan perpanjangan sementara program perlindungan sosial selama krisis untuk mendukung mata pencaharian hampir 645 juta orang.

 

"Saat ini dibutuhkan langkah program perlindungan sosial supaya tetap berjalan dalam skala besar. Untuk mencegah lonjakan ledakan pengangguran dan ketidakaktifan ekonomi. Dengan cara mempertahankan keterikatan masyarakat pada pasar tenaga kerja," katanya.

 

Kemudian, Guy Ryder menyarankan tentang perlunya memperluas perlindungan sosial bagi pekerja di perekonomian informal. Karena, mereka yang bekerja di sektor pekerja informal, saat sekarang ini paling menderita kehilangan pekerjaan di negara-negara miskin. Sehingga dukungan finansial dari G20 untuk mengatasi  krisis sangat dibutuhkan dalam agenda solidaritas internasional.

 

ILO juga meminta agar para pemimpin G20 bisa duduk bersama dalam agenda dialog sosial. Terutama dalam menciptakan pekerjaan layak bagi perempuan dan pemuda. Dia juga berharap semua pihak ada baiknya kita membangun pola pikir baru dengan menciptakan jenis pekerjaan baru dan   memperjuangkan kesetaraan gender tanpa ada diskriminasi di dunia kerja.

 

“Hal ini sesuai komitmen tujuan G20 di Brisbane, dalam mengurangi kesenjangan gender partisipasi tenaga kerja sebesar 25 persen pada 2025 nanti,” ungkapnya.

 

Menurut ILO, setara dengan 345 juta pekerjaan penuh waktu hilang secara global pada kuartal ketiga tahun 2020, karena dampak pandemi. Jumlah yang setara dengan 225 juta pekerjaan penuh waktu hilang di negara-negara G20 saja pada kuartal ketiga tahun 2020. Banyak dari mereka yang paling terpuruk adalah kaum muda.

 

Karena itu, ILO menyambut baik pengesahan oleh para pemimpin G20 dari Peta Jalan Pemuda G20 2025. Dalam rangka mendukung agenda 2025. Dalam mengurangi hingga 15 persen jumlah kaum muda yang paling berisiko dikeluarkan secara permanen dari pasar tenaga kerja.

 

“Mengingat beratnya situasi ini, ekonomi global membutuhkan investasi dalam pemulihan yang berpusat pada manusia. Dalam meningkatkan kapasitas orang untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan. “Lalu memperkuat lembaga kerja, sehingga semua orang terlindungi dengan baik untuk meningkatkan pekerjaan layak dimasa depan, ” ujarnya. (A1)

 

Komentar