KSBSI.ORG: Dalam pembahasan agenda ‘Special Membership Meeting Post Covid-19’, di Hotel Karwika, Cisarua Bogor Jawa Barat (6/12/20) Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) DKI Jakarta melakukan kegiatan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil). Untuk merancang penyusunan program pelatihan tahun 2021, dalam rangka meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada pengurus dan anggota.
Baca juga: 266 Juta Buruh Kehilangan Upah Minimum Yang Layak , Ini Beberapa Catatan Penting Agenda Rakerwil KSBSI Sumut,
M Hory Koordinator Wilayah (Korwil) KSBSI DKI Jakarta
menyampaikan bahwa memberikan pendidikan kepada pengurus dan anggota salah satu
kebutuhan organisasi. Jadi, untuk menetapkan pola pendidikan ini, setiap
federasi cabang di DKI Jakarta harus mengusulkan ide-ide pelatihan yang akan
dilakukan.
“Kalau semua ide nanti sudah disepakati, maka dana pelatihan akan
kita cari bersama-sama,” ungkapnya.
Hory juga menyampaikan penyusunan anggaran program dari tiap
federasi juga akan disampaikan ke Rakernas KSBSI yang segera diadakan dalam
waktu dekat ini. Dia berharap rekomendasi program pelatihan dari tiap cabang
federasi menjadi pertimbangan penting Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSBSI.
Sementara Bambang SY, perwakilan dari FSB NIKEUBA DKI Jakarta
mengatakan anggaran program pelatihan, harus dibicarakan bersama-sama dalam
memutuskan anggaran program pelatihan. Kemudian masalah pelatihan dan
pelaksanaan pengorganisiran anggota juga harus dibicarakan.
Alson Naibaho Ketua DPC FSB KAMIPARHO DKI Jakarta menyarankan
agar lebih memfokuskan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) kepada pengurus dan
anggota. Serta membangun program menambah jumlah anggota tiap cabang federasi
yang berafiliasi dengan KSBSI.
“Selain fokus pelatihan Batra 1 dan 2, KSBSI DKI Jakarta
sebaiknya harus fokus terhadap pelatihan
advokasi paralegal dan melakukan program bantuan sosial (Bansos)
ditengah Covid-19,” jelasnya.
Raja Martua Siregar perwakilan IIWE mengusulkan KSBSI DKI
Jakarta dalam menjalankan program pelatihan tidak mengandalkan dari DEN KSBSI.
Tapi harus bisa membangun mitra dengan pemerintah. Seperti Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemnaker) yang saat ini banyak membuat program Bansos untuk buruh ditengah pandemi
Covid-19.
Hasil dari rekomendasi forum itu diantaranya mengusulkan pelatihan
advokasi sosial dialog tentang Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Tujuan pelatihan agar setiap pengurus bisa
melakukan negoisasi terkait disahkannya UU Cipta Kerja. Pelatihan organizer
untuk menargetkan jumlah anggota tiap cabang federasi, pelatihan kewirausahan
dan UMKM bagi buruh terdampak Covid-19. Lalu penguatan serta penambahan anggota
Panser KSBSI di DKI Jakarta
Dalam agenda pelatihan Batra, juga diusulkan rutin dilakukan setiap
3 bulan sekali. Kemudian bagi pengurus cabang federasi KSBSI DKI Jakarta yang
sedang kuliah untuk meningkatkan kualitas SDM harus ada program beasiswa, serta
pelatihan analisa penguatan isu-isu di sektor buruh. Dalam rapat agenda cabang
federasi yang dilakukan KSBSI DKI Jakarta diusulkan minimal 3 kali dalam satu
tahun. Dalam hal menjalankan program Batra 1 dan 2 juga disarankan harus
mempunyai modul.
Kemudian, dalam menyikapi masalah advokasi Undang-Undang
Cipta Kerja harus dilakukan sosialisasi kepada anggota. Termasuk agenda
Judicial Review yang sedang dilakukan. Lembaga Bantuan Hukum KSBSI di DKI Jakarta juga harus diperkuat.
Kemudian memperbaharui mobil komando (Mokom), pengembangan koperasi dan
pelatihan kewirausahaan bagi eks anggota yang sudah tidak bekerja lagi.
Terakhir, menciptakan program data base anggota melalui online. (A1)