KSBSI.ORG Ida Fauziyah Menteri Tenaga Kerja (Menaker) berharap agar hubungan pemerintah dengan serikat buruh/pekerja tetap harmonis untuk membangun negara ini. Walau sering terjadi perbedaan pendapat dalam kebijakan ketenagakerjaan, tapi Menaker menilai hal itu lumrah di era reformasi ini.
Baca juga: Disahkannya UU Cipta Kerja, Bisa Menghilangkan Kedaulatan Serikat Buruh , KSBSI Gelar Agenda ‘Special Membership Meeting Post Covid-19’,
Dia mengatakan bahwa pandemi Covid-19
adalah ujian terberat bagi pemerintah sekarang ini. Dan berdampak pada
perekonomian dunia sedang melambat, sehingga Indonesia pun ikut terkena
imbasnya. Namun dia yakin, krisis global tersebut akan berlalu. Jutaan
buruh/pekerja yang telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi, akan bekeja
kembali secara bertahap.
Selain masalah Covid-19, Ida
mengatakan tantangan dunia kerja untuk ke depannya semakin berat. Kehadiran
teknologi digitalisasi, robotisasi dan otomatisasi, saat ini telah
mengakibatkan 85 juta masyarakat dunia kehilangan pekerjaan.
“Namun dibalik itu juga ada
keuntungannya. Karena kehadiran teknologi ini mampu membuka peluang 97 juta
pekerjaan baru,” terangnya, saat memberikan kata sambutan agenda Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), di
Hotel Bumiwiyata, Depok Jawa Barat, Jumat (11/12/20).
Lanjutnya, Ida mengatakan pemerintah
harus bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda untuk menguasai
teknologi di era industri 4.0. Supaya bisa mendapatkan peluang kerja tersebut.
Kalau bangsa ini tidak mampu mengejar ketertinggalan ini, maka daya saing kaum
muda milenial akan dikalahkan negara lain dalam urusan persaingan kerja.
Karena itu, dia berharap agar KSBSI
bisa bekerja sama dengan pemerintah dalam merumuskan iklim kerja yang baik.
Serta mencari solusi ledakan pengangguran saat pandemi Covid-19 terjadi . Untuk
itu, dia mengharapkan berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja, nantinya mampu
membuka lapangan kerja dengan selebarnya.
“Mudah-mudahan tahun depan Covid-19
akan berakhir. Dan target pemerintah membuka lapangan kerja sebanyak 3 juta
orang bisa terealisasi,” ucapnya.
Terakhir dia menyampaikan terima
kasih kepada KSBSI yang telah banyak memberikan ide dan gagasan untuk
memperbaiki hubungan industrial kepada pemerintah. “Saya berharap hasil
Rakernas ini bisa melahirkan ide-ide baru dan program yang lebih nyata untuk
membela kepentingan buruh,” tandasnya. (A1)