KSBSI.ORG, Jawa Tengah- Federasi Kehutanan, Industri Umum, Perkayuan, Pertanian dan Perkebunan Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (F-Hukatan KSBSI) pada 25-27 Maret 2021, di Kota Magelang Jawa Tengah akan menggelar agenda Kongres. Acara pembukaan akan dihadiri pimpinan KSBSI dan perwakilan federasi yang berafiliasi, jaringan internasional dan birokrasi pemerintah.
Baca juga: KSBSI Sampaikan Duka Mendalam Kepergian Muchtar Pakpahan, Tokoh Buruh Indonesia ,
Mathias
Mehan Ketua Umum F HUKATAN KSBSI mengatakan kongres yang digelar tahun ini ada
beberapa agenda besar yang akan dibahas. Diantaranya dalam pembahasan internal
pastinya akan memilih pengurus yang baru periode 2021-2024. Kemudian membahas
amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), termasuk Garis
Besar Haluan Organisasi (GBHO).
“Termasuk
membahas program kerja DPP F HUKATAN KSBSI selama 4 tahun kedepannya,” ucap
Mathias, saat diwawancarai melalui seluler (24/3/21).
Selain
itu, Mathias mengatakan selama agenda kongres ini, akan diadakan beberapa
program diskusi dalam menyikapi isu nasional, terkait kebijakan hubungan
industrial. Seperti workshop omnibus law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja serta.
Lalu agenda dialog dialog sosial dengan
perwakilan PT Wilmar Internasional Group, Sinar Mas Group dan London Sumatera
Group.
“Setelah
proses pemilihan ketua umum dan sekretaris jenderal F HUKATAN KSBSI, kami juga
akan mengadakan diskusi lagi dengan CNV Internasional. Untuk membahas evaluasi
dan rencana program kerja kedepannya,” terangnya.
Selama
2 periode memimpin, Mathias mengatakan telah banyak pencapaian organisasi yang
diraihnya bersama pengurus lainnya. Walau di sisi lain, memang ada beberapa
target agenda yang belum terealisasi. Untuk kedepannya F HUKATAN KSBSI, dia
mengatakan menargetkan bisa bergabung di Industri All.
“Saya
bersyukur, F HUKATAN KSBSI, yang terdiri dari sektor kehutanan, perkayuan,
pertanian, perkebunan dan industri umum telah memiliki posisi tawar yang
semakin meningkat. Dari tingkat nasional dan kabupaten/kota,” ujarnya.
Sebagai
salah satu orang yang memprakarsai berdirinya F HUKATAN KSBSI pada 1997, dia
berharap serikat buruh ini bisa lebih profesional. Baik dari manajemen dan
penataan keanggotaan organisasi harus lebih rapi. Termasuk membangun lebih giat
kampanye dan kegiatan organisasi lewat berbagai media di era digitalisasi.
Saat
ini F HUKATAN KSBSI sudah menyebar di 27 provinsi. Untuk yang aktif 15 provinsi
dan 98 dewan pengurus cabang dan pengurus komisariat ada 400 perwakilan yang
menyebar di seluruh Indonesia. Intinya, dia berharap pengurus yang terpilih
nanti, F HUKATAN KSBSI bisa menjadi organisasi mandiri menjalankan roda
organisasi, tidak lagi serba ketergantungan.
“Sesuai dengan slogannya, Solid, Komit dan Visioner, F HUKATAN KSBSI harus bangkit dan berjaya,” tandasnya. (AH)