KSBSI.ORG,Bogor-Rapat Kerja Nasional Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri (FSB GARTEKS) resmi dibuka di Grand Prioritas Hotel Bogor Jawa Barat, Selasa (30/3/21). Acara juga dihadiri perwakilan dewan pengurus cabang (DPC) dan pengurus komisariat (PK).
Baca juga: Serikat Buruh GARTEKS KSBSI Tangerang Raya Demo PT. Aggiomultimex, Ini Tuntutannya,
Rakernas tersebut juga di hadiri Dedi
Hardianto Sekretaris Jenderal (Sekjen) Konfederasi Serikat Buruh Seluruh
Indonesia, Muhammad Anies Nugroho Better
Work Indonesia, Edi Kustandi Aliansi Pekerja/Buruh Garmen, Alas Kaki, dan
Tekstil Indonesia (APBGATI), Kifli We Social Movement (WSM) Fajar Tenaga Ahli Deputi 3 Bidang Ekonomi Kepala
Staf Presiden (KSP), Ary Joko Sulistyo dan Trisnur Priyanto (Ketua Umum dan
Sekjen) DPP FSB GARTEKS. Dan Deputi Direktur Humas dan Kelembagaan BPJS
Ketenagakerjaan, perwakilan CNV International hadir memberikan sambutan lewat
virtual.
Aris Sokhibi Ketua Panitia
Rakernas FSB GARTEKS menyampaikan agenda Rakernas yang digelar bulan ini
merupakan mandat dari AD/ART. Jadi wajib dijalankan setiap tahun dan mengangkat
tema ‘Membangun Infrastruktur Serikat Menciptakan Peluang’.
“Agenda Rakernas juga tetap
menjalankan protokol kesehatan (Prokes) untuk menghindari wabah Covid-19. Saya
juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang tetap semangat
mengikuti agenda Rakernas. Semoga kita semua menghasilkan ide dan gagasan yang
membangun untuk membesarkan FSB GARTEKS,” ucap Aris saat memberikan pidato kata
sambutan.
Ary Joko Sulistyo Ketua Umum FSB
GARTEKS menyampaikan tema Rakernas ini merupakan strategi serikat buruh
menghadapi era industri 4.0. Karena itu, FSB GARTEKS semakin fokus menguatkan infrastruktur
dibidang Sumber Daya Manusia (SDM). Baik dari tingkat dewan pengurus pusat, pengurus
cabang sampai pengurus komisariat.
“Saya yakin, dengan memberikan
kepercayaan kepada orang-orang muda akan bisa bertahan dan beradaptasi menjawab
tantangan zaman. Kami sudah berkomitmen, regenerasi kepemimpinan di FSB GARTEKS
harus dikuasai kaum muda agar membawa perubahan,” terangnya.
Hal ini terbukti, komposisi
struktur dari tingkat pengurus pusat, cabang dan komisariat saat ini sebagian besar
dari kaum muda. Mereka bekerja dengan talentanya dan berhasil membangun
jaringan ke birokrat pemerintah, lintas serikat buruh/pekerja dan mitra
internasional dan advokasi buruh. Termasuk membangun kesadaran bersama
menyikapi jenis pekerjaan baru ditengah perkembangan teknologi digitalisasi,
otomatisasi dan robotisasi.
Dia juga menegaskan bahwa FSB
GARTEKS tetap bersikap kritis menyikapi dampak pandemi Covid-19, sehingga
berimbas lebih dari 3 juta lebih buruh kehilangan pekerjaan. Tahun lalu FSB
GARTEKS telah memfasilitasi sekaligus mendeklarasikan Aliansi Pekerja/Buruh Garmen, Alas Kaki, dan
Tekstil Indonesia (APBGATI) untuk membangun hubungan harmonis dunia industrial.
“Tujuan didirikannya APBGATI
diantaranya untuk membuka ruang sosial dialog dengan perwakilan pemerintah,
pengusaha dan serikat buruh/pekerja, untuk mencari solusi masalah buruh yang
ter-phk dimasa pandemi. Serta mengkritisi kebijakan regulasi pemerintah yang
dianggap merugikan hak buruh di dunia kerja,” tandasnya. (AH)