KSBSI.org, Bogor-Aktivis buruh dari gabungan Paguyuban Dewan Pengurus Cabang (DPC) Serikat Buruh/Pekerja se-Kabupaten Bogor Jawa Barat hari ini melakukan aksi demo di Kantor Bupati Bogor. Dikabarkan aksi tersebut akan dilakukan 2 hari sampai tanggal 28 Oktober 2021, untuk memperingati hari Sumpah Pemuda. Buruh yang demo ini mendesak kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Baca juga: KSBSI Ingatkan Ancaman Minat Buruh Yang Semakin Minim Berserikat ,
Faisal
Sekretaris DPC Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan
Sentra Industri Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DPC FSB GARTEKS
KSBSI) mengatakan ada beberapa isu perburuhan yang disampaikan dalam demo
tersebut. Diantaranya:
1.
Menolak Omnibus law Klaster
Ketenagakerjaan Undang-Undang Nomor.11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
2.
Mendesak Tata Tertib Dewan
Pengupahan Kabupaten Bogor supaya transparan
3.
Naikan UMK Tahun 2022 sebesar 5
persen.
Dia mengatakan tuntutan
yang disampaikan telah mewakili aspirasi dari semua buruh. Jadi, Ade Yasin
sebagai Bupati Kabupaten Bogor harus bisa mendengarkan tuntutan tersebut. Untuk
sementara ini, desakan kenaikan UMK sebesar 5 persen memang masih wacana dari
perwakilan serikat buruh/pekerja.
“Jadi kami
meminta agar Dewan Pengupahan Kabupaten Bogor segera menerima dan menetapkannya
menjadi keputusan UMK tahun 2022,” ucapnya, saat diwawancarai melalui seluler,
Rabu (27/10/2021).
Kalau tuntutan
buruh tidak didengarkan, maka 25 federasi serikat buruh/pekerja yang tergabung
dalam Paguyuban Dewan Pengurus Cabang Serikat Pekerja/Buruh se-Kabupaten Bogor
tetap turun ke jalan. “Untuk demo buruh hari ini, kami mendesak Bupati Bogor
harus bisa menjumpai perwakilan buruh, kalau tidak bisa, minimal Sekretaris
Daerah (Sekda) bisa diajak berdialog,” ucapnya.
Kabar terakhir,
Faisal mengatakan pihak dari Bupati Kabupaten Bogor belum ada kabar untuk
menjumpai perwakilan aksi demo buruh. Padahal, sebelumnya surat audiensi sudah
dikirimkan untuk membicarakan tuntutan yang disampaikan.
“Sudah 2 kali kami mengirimkan surat audiensi, tapi tidak ada tanggapan dari Bupati Kabupaten Bogor. Makanya kami melakukan aksi demo hari ini,” tandasnya. (A1)