KSBSI.org, Pada 28 Oktober 2021, pengadilan di kota Can Tho di Vietnam selatan dijatuhi hukuman penjara kepada 5 pekerja awak media atau jurnalis, menyusul vonis mereka pada tahun 2020 berdasarkan Pasal 331 KUHP, karena mengkritik pemerintah Vietnam. Kelima jurnalis ini bekerja untuk outlet berita independen Bao Sach (Surat Kabar Bersih). Dimana hasil pemberitaan mereka kemudian dihosting di Facebook.
Baca juga: Hasil Rakornas KSBSI Tegaskan Sikap Bukan Bagian dari Partai Buruh, Demo di Kemenaker, Aliansi DSS TGSL Anggap Kepmenaker No. 104/2021 Membunuh Harapan Buruh ,
Akhirnya, hasil keputusan pengadilan, 5 jurnalis ini dituduh telah menerbitkan
berita dan informasi salah dan mencemarkan nama baik pemerintah. Akhirnya, Pendiri dan editor, Truong Chau Huu Danh, dijatuhi
hukuman empat setengah tahun penjara, sementara jurnalis Doan Kien Giang dan Le
The Thang dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Nguyen Thanh Nhe dan Nguyen
Phuoc Trung Bao keduanya dijatuhi hukuman dua tahun penjara.
Selain itu, wartawan juga dilarang berpartisipasi dalam kegiatan
jurnalistik selama tiga tahun setelah selesainya masa hukuman mereka. Outlet media pro-pemerintah Trelàng Blog melaporkan bahwa
hukuman terhadap lima jurnalis telah dikeluarkan oleh Pengadilan Rakyat Distrik
Thoi Lai setelah sidang tiga hari.
Radio Free Asia
melaporkan bahwa Pasal 331 KUHP adalah ketentuan anti-negara yang berfungsi
untuk menghukum mereka yang menyalahgunakan “hak atas kebebasan dan demokrasi
untuk melanggar kepentingan Negara dan hak serta kepentingan yang sah dari
organisasi dan individu”.
“Hukuman ini tidak adil, terutama untuk Truong Chau Huu Danh dan
sanksi yang digunakan berdasarkan Pasal 331 terlalu keras,” kata jurnalis
independen, Duong Van Thai kepada Radio Free Asia. “Negara-negara otoriter akan
memberikan vonis keras kepada seseorang jika mereka ingin menghancurkannya,”
katanya.
Hukuman itu mendapat
kecaman dari kelompok hak asasi manusia dan pemerintah internasional. Pada 29
Oktober, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan "sangat
terganggu" oleh vonis tersebut. “Lima vonis tersebut adalah yang terbaru
dalam tren penahanan dan hukuman yang meresahkan terhadap jurnalis dan warga
Vietnam yang menggunakan hak mereka atas kebebasan berbicara dan pers,
sebagaimana diabadikan dalam konstitusi Vietnam”, kata pernyataan itu.
Hukuman penjara yang
berat mengikuti pendekatan pergeseran pemerintah Vietnam terhadap jurnalisme
independen dan penindasan kebebasan pers yang berkelanjutan, karena sekretaris
jenderal Partai Komunis Vietnam, Nguyen Phu Trong, berhasil memperkenalkan
garis keras konservatifnya di dalam partai pada awal 2021.
Sementara International Federation of Journalists (IFJ) mengatakan
pihak berwenang di
Vietnam terus melumpuhkan jurnalisme independen dan reportase yang sah. Sehingga sangat berdampak pada masa depan kebebasan pers. IFJ menyerukan kepada
pemerintah untuk segera membebaskan lima jurnalis yang ditahan dan mencabut
Pasal 331 KUHP sehingga media dapat terus bekerja tanpa takut akan
penganiayaan. (A1/ifj.org)