KSBSI.org, Pada 12 November 2021 lalu, Rong Chhun Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Kamboja (CCU) dengan sesama pembela hak-hak buruh Sar Kanika dan Ton Nimol, akhirnya menghirup udara segar, setelah sempat dipenjarakan. Dia berterima kasih kepada International Trade Union Confederation (ITUC) atau Konfederasi Serikat Buruh Internasional. Karena meminta pekerja dan serikat pekerja menekan pemerintah Kamboja.
Baca juga: Mantan Hakim PHI Tanjungkarang Terpilih Sebagai Ketua Umum DPP Fesdikari-KSBSI,
Rong Chhun mengatakan kondisi kebebasan dan hak asasi manusia telah memburuk di Kamboja
selama lima tahun terakhir dengan pembubaran partai-partai oposisi. Termasuk
disahkannya undang-undang baru
yang mempersulit pendaftaran serikat pekerja independen yang tidak berada di
bawah payung pemerintah.
“Serikat pekerja kehilangan suara, mereka
takut mengungkapkan pendapat mereka, dan mereka takut dituduh menghasut
kekacauan sosial dan dituntut secara pidana,” ujarnya.
Karena itulah, dia mengatakan sangat membutuhkan dukungan serikat
buruh/serikat pekerja di seluruh dunia untuk saling
mendukung ketika mereka
mengalami intimidasi. Dimana, tujuannya menekan pemerintah yang melanggar hak-hak dasar seperti
di Kamboja.
“Kami
sudah berjuang mengkampanyekan
kebebasan berserikat untuk semua pekerja di seluruh dunia. Saya berterima kasih kepada ITUC karena
mendukung perjuangan yang kami
lakukan,” kata Rong Chhun,
berbicara melalui video kepada Komite Hak Asasi Manusia dan Serikat Buruh ITUC.
Pengadilan Banding Phnom Penh menjatuhkan
sisa hukuman terhadap ketiga aktivis, tetapi mereka semua tetap dalam masa
percobaan dan menghadapi pembatasan terkait perjalanan dan kegiatan lainnya
selama tiga tahun.
Sharan Burrow, Sekretaris
Jenderal ITUC
menyambut baik atas dibebaskannya Rong Chhun. Serta berterima kasih kepada semua orang atas
solidaritas mereka. Walau penahanan tersebut seharusnya
tidak pernah terjadi.
“Serikat-serikat global lainnya dan PBB
tercatat dengan keprihatinan serius tentang penindasan terhadap kebebasan berekspresi,
berkumpul dan berserikat secara damai di Kamboja,” ujarnya.
“Ini harus menjadi awal dari sesuatu, bukan
akhir. Pemerintah Kamboja harus membuktikan komitmennya terhadap hak asasi
manusia dengan menghentikan penangkapan semacam ini dan mencabut tuntutan
sepenuhnya terhadap para aktivis ini. Mereka seharusnya tidak memiliki catatan
kriminal karena menjalankan kebebasan dasar mereka,” ucapnya.
Rong Chhun ditangkap pada Juli 2020 karena komentar di Facebook tentang petani Kamboja di perbatasan yang kehilangan tanah ke Vietnam. (A1/ituc.org)