Dalam rangka meningkatkan kapasitas kepemimpinan buruh perempuan, khususnya bagi pengurus dan anggota di Federasi Serikat Buruh Garmen, Kerajinan, Tekstil, Kulit dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) hari ini digelar Women Conference and Leadership Training FSB GARTEKS. Acara ini terselenggara di Hotel Remaja PGI, dari tanggal 22-24 November 2021.
Baca juga: Ini Susunan Pengurus Hasil Kongres ke VI DPP FPE KSBSI ,
Acara ini dibuka
resmi oleh Ary Joko Sulisyo dan Trisnur Priyanto Ketua Umum dan Sekretaris
Jenderal Dewan Pengurus Pusat (DPP)FSB GARTEKS pada pukul 10.00 WIB. Uniknya,
pada saat pembukaan acara tersebut, semua peserta yang hadir memakai pakaian
adat nusantara.
Ary Joko
Sulistyo dalam kata sambutannya menyampaikan diadakannya agenda Women
Conference and Leadership Training FSB GARTEKS sebagai wujud keseriusan serikat
buruhnya dalam meningkatkan kwalitas kepemimpinan buruh perempuan. Sebab tak
bisa dibantah, jika basis anggota dari FSB GARTEKS adalah usaha sektor padat
karya dan pekerjanya dominasi perempuan.
“Jadi FSB
GARTEKS harus mendorong buruh perempuan terlibat dalam kepemimpinan serikat
buruh. Baik dari tingkat Pengurus
Komisariat (PK), pengurus tingkat cabang sampai nasional,” ucapnya.
Karena itulah,
Ary Joko berharap bagi peserta perempuan yang mengikuti agenda ini nantinya
bisa mentransformasikan pengetahuan yang sudah didapat. Untuk ditingkat cabang
serta perwakilan perusahaan. Agar kedepannya, perempuan-perempuan FSB GARTEKS
memiliki kepercayaan tinggi dan berani tampil bicara dan melakukan perubahan sebagai
pemimpin.
“Kalian yang
hadir dalam agenda Women Conference and Leadership Training FSB GARTEKS adalah
perempuan yang beruntung. Tidak semua pengurus dan anggota yang bisa ikut acara
ini. Saya berharap, aktualisasikan ilmu yang kalian dapat untuk menjadi
pemimpin serikat buruh, dari tingkat PK sampai cabang,” ujarnya.
Tepatnya,
dalam kata sambutan tersebut, Ary Joko menegaskan ingin FSB GARTEKS menjadi
serikat buruh yang berbeda dari serikat buruh lainnya. Terutama harus unggul
dalam melahirkan kader-kader muda yang siap melanjutkan regenerasi
kepemimpinan. Maupun tidak melakukan diskriminasi terhadap buruh perempuan.
“FSB GARTEKS
selalu menjunjung tinggi hak kesetaraan gender. Jika ada kader yang berkarakter
dan memiliki potensi kepemimpinan kami sangat mendukung mereka tampil menjadi
pemimpin serikat buruh. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya FSB GARTEKS
mendorong kader terbaik perempuannya menjadi Presiden Konfederasi Serikat Buruh
Seluruh Indonesia (KSBSI) sekarang ini,” ungkapnya.
Terakhir, dia
menyampaikan bicara kesetaraan gender bukanlah membedakan laki-laki dan
perempuan. Namun tujuan utamanya adalah bersama membangun solidaritas untuk
memperjuangkan hak buruh di dunia kerja. Agar mendapatkan upah dan
kesejahteraan yang layak.
“Dan melawan
segala bentuk kejahatan diskriminasi, pelecehan dan kekerasan seksual di dunia
kerja,” tegasnya.
Sementara
Trisnur Priyanto Sekjen DPP FSB GARTEKS menyampaikan terima kasih kepada
seluruh peserta yang hadir dari setiap perwakilan cabang dari berbagai daerah.
Serta tamu undangan yang hadir dalam acara Women Conference and Leadership
Training FSB GARTEKS. Dia berharap konferensi perempuan yang diadakan tahun ini
menjadi momen kebangkitan srikandi-srikandi FSB GARTEKS.
Dia mengakui
bahwa salah satu tugas yang paling sulit di internal FSB GARTEKS adalah
melahirkan anggota perempuannya untuk menjadi pemimpin, dari tingkat PK, cabang
sampai nasional. Tapi kami bersyukur, upaya yang kami lakukan sejak beberapa
tahun ini untuk mendorong dan memberikan pendidikan kesetaraan gender, semakin
membuahkan hasil.
“Sekarang ini
mulai terlihat srikandi-srikandi FSB GARTEKS dari tingkat PK dan cabang mulai
berani dan percaya diri menjadi pemimpin. Mereka sudah percaya diri mengambil
beban serta tanggung jawabnya menjalankan tanggung jawab organisasi,” ucapnya.
Dalam forum
itu, Trisnur Priyanto menegaskan bahwa FSB GARTEKS tidak boleh memandang remeh
kekuatan perempuan. Sebab, mereka adalah bagian roh perjuangan untuk
memperjuangkan hak buruh. Dan sejarah di dunia ini telah banyak menuliskan
bahwa perempuan sangat banyak memberikan kontribusi untuk membangun peradaban
yang lebih baik.
“Semoga agenda
Konferensi Perempuan FSB GARTEKS tahun ini menjadi ajang kebangkitan untuk
melahirkan srikandi-srikandi buruh yang berani menyuarakan kebenaran dan
keadilan,” ucapnya.
Tampak hadir
tamu undangan serta pemberi materi pelatihan diantaranya Elly Rosita Silaban
Presiden KSBSI, Ketua K2N KSBSI Ema Liliefna, Sulistri Sekjen FSB KAMIPARHO,
perwakilan CNV, Solidarity Center, AFWA, K2F FSB GARTEKS, Better Work, Clean
Clothes Champaign, AFWA, serta perwakilan DPC FSB GARTEKS. (A1)