Kadin Indonesia dan KSBSI Sepakat Bentuk Team Work, Bahas Isu di G20

Kadin Indonesia dan KSBSI Sepakat Bentuk Team Work, Bahas Isu di G20

Pertemuan DEN KSBSI dengan Kadin Indonesia. (Foto: Dokumen Media KSBSI).

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia M. Arsjad Rasjid PM didampingi Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Ketenagakerjaan Adi Mahfudz Wuhadji beserta jajaran, melakukan pertemuan dengan Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (DEN KSBSI), Selasa (14/12/2021).

Baca juga: 

KSBSI.org, JAKARTA - Dalam pertemuan itu, Kadin Indonesia sepakat dengan KSBSI untuk mengusung sejumlah isu yang sama dalam Pertemuan Negara-negara Group of Twenty atau dikenal sebagai KTT G20. Kesepakatan juga dibuat untuk membuat kelompok Kerja antara keduanya.

"Dalam pertemuan itu tadi, kami ada kesepakatan, yaitu pembentukan kelompok kerja atau team work yang terdiri dari Serikat Buruh Serikat Pekerja dan Kadin Indonesia, nanti akan ada diskusi soal kurikulum tentang vokasional, training dan ketrampilan," kata Elly Rosita Silaban di Kantor Pusat KSBSI, Jakarta, Selasa (14/12/2021).

"Lalu akan ada pertemuan bulanan. Saya kira ini sangat bagus, karena kita belum pernah, terutama serikat Buruh selama ini jarang ada hubungan langsung dengan Kadin," tandasnya.

Sama-sama Chair di Presidensi KTT G20

Elly memberikan apresiasinya kepada Kadin Indonesia karena Ketua Umumnya, M. Arsjad Rasjid PM ditunjuk menjadi Ketua Presidensi Business 20 (B20) dalam pertemuan G20.

"Bapak Arsjad adalah Chair (Ketua) untuk bisnis di G20 dan kita (KSBSI) adalah Chair untuk Labour 20 (L20) di G20," kata Elly. Sehingga dalam pertemuan itu, Kadin pun memberikan apresiasi yang sama pada KSBSI.

KSBSI adalah wakil satu-satunya dari Serikat Buruh Serikat Pekerja di Indonesia untuk pertemuan Labour 20 (L20) mewakili kepentingan tenaga kerja di tingkat G20 dengan mempersatukan serikat pekerja dari negara-negara G20 dan Global Unions untuk memberikan masukan pada G20.

G20 adalah kelompok informal dari 19 negara dan Uni Eropa, serta pewakilan dari International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB).

G20 merupakan forum ekonomi utama dunia yang memiliki posisi strategis karena secara kolektif mewakili sekitar 65% penduduk dunia, 79% perdagangan global, dan setidaknya 85% perekonomian dunia. Pada titik pertemuan itu, baik KSBSI maupun Kadin Indonesia sama-sama mewakili Indonesia.

KTT G20 Bali 2022

Diketahui, terpilihnya Indonesia sekaligus menandakan torehan sejarah baru karena untuk pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi G20 sejak forum G20 ini dibentuk pada tahun 1999. Presiden Joko Widodo menerima estafet Ketua atau presidensi G20 dari Italia saat penutupan KTT G20 Roma yang berlangsung di La Nuvola, Roma, Italia, Minggu (31/10/2021) lalu.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara simbolis menyerahkan palu kepada Presiden yang kemudian mengetukkan palu tersebut. Presiden menjelaskan presidensi G20 Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema besar “Recover Together, Recover Stronger”. Pertumbuhan yang inklusif, people-centered, serta ramah lingkungan dan berkelanjutan, menjadi komitmen utama kepemimpinan Indonesia di G20.

Presiden secara langsung mengundang para pemimpin dunia yang hadir untuk melanjutkan diskusi pada KTT G20 di Indonesia yang rencananya digelar di Bali pada 30 s.d. 31 Oktober 2022.

Sama-sama Surprise

"Jadi tadi beliau (Ketua Kadin) surprise begitu. Tadi saya jelaskan hanya dua konfederasi di Indonesia yang menjadi anggota International Trade Union Confederation (ITUC) yaitu kita (KSBSI) dan KSPI. Lalu diantara yang dua ini, kita yang lolos untuk duduk sebagai chair di L20 yang nanti bersama-sama melakukan kampanye-kampanye dan loby-loby untuk meng-gol-kan program-program atau isu note-nya yang dibawa oleh Indonesia di mata dunia," terangnya.

"Dan dia (Kadin Indonesia) berjanji, saya fasilitasi, begitu karena ini atas nama negara," tandas Elly.

Dalam pertemuan Kadin Indonesia dengan KSBSI juga dibahas bahwa yang dibutuhkan Indonesia adalah pembukaan lapangan kerja karena tingginya angka pengangguran.

"Karena sekarang pengangguran mencapai 9,7 juta, ditambah saat pandemi sekitar 2 juta dan ini mau diapakan? karena mayoritas lulusan SD dan SMP. Jadi itu yang sedang dipikirkan mereka (Kadin Indonesia) makanya mereka sebutkan, mitra kita adalah serikat pekerja dan serikat buruh." paparnya.

Terkait dengan kesamaan menjadi Chair pada KTT G20, baik KSBSI maupun Kadin Indonesia menyepakati adanya pembicaraan atau pembahasan lebih lanjut berkenaan dengan isu yang akan dibawa keduanya pada KTT G20.

Untuk KSBSI sendiri, ada 3 isu krusial yang akan dibawa dalam KTT G20, yakni digital labour protection, social security atau perluasan social security dan climate Change. Salah satu isu tersebut terutama digital protection juga turut menjadi isu yang diusung Kadin Indonesia.

"Saya kira cocoklah kita dengan mereka (Kadin Indonesia)." tandas Elly. [REDHUGE/KBB]

Komentar