Presiden KSBSI Berharap Kehadiran SEBUMI Mampu Menjawab Persoalan Pekerja Migran

Presiden KSBSI Berharap Kehadiran SEBUMI Mampu Menjawab Persoalan Pekerja Migran

Elly Rosita Silaban: Presiden KSBSI

KSBSI.org,JAKARTA-Elly Rosita Silaban Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengatakan persoalan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sampai hari ini masih banyak persoalan dan penuh dilema. Bahkan dia menilai, peran negar untuk memberikan perlindungan bagi masyarakat Indonesia yang bekerja di luar negeri pun masih dipertanyakan.

Baca juga:  KSBSI Tegaskan Bagian dari Aliansi Sejuta Buruh, Tolak Klaim Sepihak Iqbal,


“Sehingga tak heran, sampai hari ini kasus perdagangan orang (human trafficking) masih marak terjadi. Diantara mereka juga ada yang korban kekerasan serta pelecehan seksual termasuk penipuan” ucapnya dalam acara “Pemaparan Analisa View: www.recruitmenadvisor.org MRA Indonesia, di Hotel Dafam, Cawang Jakarta Timur, Kamis (4/8/2022).

Oleh sebab itu, dia mendorong Serikat Buruh Migran Indonesia (SEBUMI) merupakan afiliasi KSBSI yang baru berdiri bisa hadir menjawab tantangan tersebut. Sebab kata Elly, PMI sangat berjasa dan berperan besar di negara ini. Karena mereka memberikan devisa terbesar nomor 2 di Indonesia.

“Namun mirisnya, mereka yang selama ini dianggap sebagai pahlawan devisa negara, justru masih sering dianaktirikan. Jaminan perlindungan hukum mereka saat bekerja di luar negeri masih banyak diabaikan oleh negara. Seperti yang bekerja di negara wilayah Timur Tengah dan Malaysia,” ungkapnya.

Ia berharap SEBUMI KSBSI bisa menjadi serikat buruh yang bisa memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak menjadi korban penipuan yang dilakukan sindikat human trafficking. Termasuk, dengan adanya program Migrant Recruitment Advisor (MRA) yang digagas KSBSI bersama ITUC, nantinya bisa bermanfaat.

“Supaya masyarakat luas mengetahui ketika mereka hendak bekerja di luar negeri, bisa tahu negara-negara mana saja yang sangat rentan terhadap kasus perdagangan orang,” jelasnya.

Tegasnya, Elly mengatakan serikat buruhnya sudah teruji memperjuangkan hak buruh. Karena itu, dia meminta SEBUMI KSBSI juga bisa hadir melakukan advokasi kepada PMI saat menghadapi masalah. Lalu menjadikan pemerintah sebagai mitra kerja.

“Namun tetap mendorong pemerintah agar membuat regulasi yang lebih baik dalam memberikan jaminan perlindungan hukum secara pasti saat dari proses pemberangkatan, bekerja dan pulang ke Indonesia,” terangnya. 

Terakhir, dia mengatakan pemerintah memang tidak bisa sendirian memberantas kejahatan sindikat human trafficking dan penipuan yang sering dialami PMI. Peran serikat buruh, aparat kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat bisa saling gotong royong dan memberikan edukasi kepada masyarakat.

“Saya berharap besar kehadiran SEBUMI bisa menjawab persoalan PMI,” tandasnya.

Acara tersebut juga diadakan diskusi tentang regulasi PMI dan dihadiri pemateri diantaranya dari perwakilan Direktorat Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri,  Direktorat Bina Perlindungan dan Penempatan PMI, ILO Perwakilan Jakarta, Ira Rahmawati perwakilan ITUC, SBMI, KSPSI, Sarbumusi, Dedi Hardianto Sekjen KSBSI, Bismo Sanyoto Koordinator WSM wilayah Asia. (A1)

 

Komentar