KSBSI.org,JAKARTA-Ribuan massa pekerja/buruh dari Aliansi Sejuta Buruh hari ini melakukan aksi demo di Gedung DPR RI, di Jakarta, Rabu (10/8/2022). Berdasarkan pantauan, buruh mulai mendatangi gedung wakil rakyat sejak pagi sekira pukulo 08.00 WIB dari wilayah Jabodetabek. Bahkan ada perwakilan buruh yang diantaranya dari Kota Bandung, Karawang, Purwakarta, Surabaya, Kabupaten Jepara ikut bergabung unjuk rasa di Ibukota Jakarta.
Baca juga: KSBSI Tegaskan Bagian dari Aliansi Sejuta Buruh, Tolak Klaim Sepihak Iqbal,
Salah satunya, Konfederasi Serikat Buruh Seluruh
Indonesia (KSBSI) pun juga ikut terlibat dalam aksi nasional buruh ini. Dalam
aksi tersebut Elly Rosita Silaban Presiden KSBSI dan Dedi Hardianto Sekretaris
Jenderal (Sekjen) KSBSI ikut berbaur serta terlibat mengawal aksi demo bersama
pimpinan federasi serikat buruh yang berafiliasi.
Adapun tuntutan yang disuarakan adalah:
1. Mendesak DPR R.I untuk mengeluarkan klaster
ketenagakerjaan dari UU Cipta Kerja.
2. Mendesak Presiden R.I untuk menerbitkan Perppu
penangguhan keberlakuan klaster ketenagakerjaan dari Undang Undang (UU) Cipta
Kerja dan memberlakukan UU No. 13 Tahun. 2003 secara utuh.
Para pemimpin Aliansi Sejuta Buruh juga sempat
melakukan duduk bersama di Depan Gedung DPR RI.
Seperti Jumhur Hidayat Ketua Umum KSPSI, Sunarti Ketua Umum SBSI 92,
Elly Rosita Silaban, Nining Elitos (KASBI), Emilia Yanti Siahaan (GSBI) dan
para pemimpin serikat pekerja/serikat buruh lainnya. Mereka menegaskan serikat
buruh sering terjadi perbedaan pendapat, tapi tetap solid dalam memperjuangkan
buruh.
Elly Rosita Silaban sebelumnya dalam surat resmi yang
dikeluarkan Dewan Eksekutif Nasional (DEN) KSBSI menyampaikan demo buruh secara
nasional hari ini tidak hanya di Ibukota Jakarta saja. Tapi seluruh pengurus
dan anggota KSBSI diberbagai daerah telah di intruksikan ikut unjuk rasa.
“Ada yang melakukan aksi tunggal, hanya KSBSI, namun
ada juga yang membangun aliansi bersama serikat buruh lainnya diwilayah
masing-masing,”jelasnya.
Sementara itu, Dedi Hardianto mengatakan bahwa KSBSI
salah satu yang mempelopori terbentuknya Aliansi Sejuta Buruh. Dimana tujuan
aliansi serikat serikat buruh untuk menyatukan kekuatan semua organisasi serikat
buruh di Indonesia untuk bersikap kritis atas disahkannya UU Cipta Kerja.
“Sampai hari ini KSBSI bersama serikat buruh lainnya
tetap menolak UU Cipta Kerja yang disahkan DPR RI pada 2021 lalu,” lugasnya.
Lanjutnya, Dedi menegaskan pemerintah dan DPR RI
jangan pernah menyepelekan kekuatan buruh. Karena serikat buruh di negara ini
sudah teruji sebagai alat penyeimbang demokrasi,” terangnya.
Aksi yang dilakukan Aliansi Sejuta Buruh tidak
langsung selesai pada 10 Agustus saja. Dedi menerangkan aksi aliansi buruh ini
telah sudah sampai ke berbagai daerah, sesuai intruksi para pemimpin serikat
buruh masing-masing.
“Aksi Aliansi Sejuta Buruh tidak hanya dilakukan buruh saja, kawan-kawan dari aktivis gerakan mahasiswa, pemuda juga ikut bergabung. Karena dampak UU Cipta Kerja tidak hanya merugikan buruh saja, tapi semua masyarakat Indonesia,” tandasnya. (A1)