Luca Visentini Terpilih Menjadi Sekjen ITUC Yang Baru Periode 2022-2026.

Luca Visentini Terpilih Menjadi Sekjen ITUC Yang Baru Periode 2022-2026.

Luca Visentini Sekjen Terpilih ITUC Periode 2022-2026 yang juga merupakan Sekjend ETUC dari serikat buruh UIL Italia

Luca Visentini menekankan bahwa Ini tentang keadilan sosial, perdamaian dan kelangsungan hidup, dan saya tidak akan beristirahat dalam memperjuangkan ini untuk para pekerja. Mempertahankan kondisi hidup dan kerja yang adil bagi semua orang adalah cara terbaik untuk membangun demokrasi dan perdamaian di seluruh dunia.

Baca juga:  Kongres Dunia ke-5 ITUC dibuka di Melbourne, Australia,

KSBSI.ORG, Melbourne - Baru saja, perhelatan tingkat dunia ITUC telah menetapkan Sekretaris Jenderal ITUC periode 2022-2026 yang dihasilkan melalui pemungutan 720 suara delegasi. Agenda pemungutan suara tersebut berlangsung di Kongres Dunia ITUC ke-5 di Melbourne, Australia – parlemen pekerja global di mana hampir 1.000 anggota serikat pekerja dari lebih dari 120 negara bertemu untuk menetapkan agenda global bagi serikat pekerja.

Di awali dengan pidato visi misi 2 calon Sekjend yakni, Kemal Ozkan dari Turki dan Luca Visentini dari Italia. Kedua kandidat tersbut telah menyampaikan pidato politiknya dengan sangat brilian dan bernilai seimbang.

Kemal yang sebelumnya adalah Asisten Sekertaris Jenderal IndustriAll menekankan misinya untuk memperkuat ITUC dengan perjuangan kebebasan berserikat dan demokrasi yang akan meningkatkan keanggotaan di Utara dan Selatan dengan kampanye organising global.

Sementara itu, Luca Visentini yang merupakan Sekjend ETUC dari serikat buruh UIL Italia menekankan bahwa,  agenda ke depan jika Ia terpilih menjadi Sekjen ITUC akan berinovasi dalam memimpin ITUC dengan keadilan sosial dan aksi solidaritas konkrit, terutama serikat buruh di negara-negara yang bermasalah seperti Iran, Ukrainia, Belarusia, Myanmar, Hongkong, Turki. Dan memprioritaskan perhatian persoalan buruh yang termarginalkan dan terancam baik perang, rasis, rezim atau akibat konsekuensi sosial. 

Luca juga berjanji akan berkeliling ke seluruh negara-negara anggota ITUC untuk melihat langsung apa yang dihadapi, mengetahui apa yang dilakukan, dan selanjutnya akan memperkuat jejaring antar afiliasi.

Setelah pidato politik itu, seluruh delegasi masuk ke dalam bilik suara dan memilih secara virtual digital selama 2,5 jam, dan hasilnya adalah kemenangan mutlak Luca dengan perolehan suara 72% dan Kemal 25%, serta abstain 2%.

Untuk kali pertama sebagai Sekjen terpilih, Luca Visentini berkata bahwa “Saya merasa sangat bangga memiliki kesempatan untuk memimpin ITUC dan mewakili suara pekerja di panggung dunia. Terima kasih telah memberikan kepercayaan kepada saya.” kata Luca seperti dilansir dari situs resmi ITUC, Senin (21/11/2022).

“Saya memberikan penghormatan kepada Sharan Burrow atas kepemimpinannya yang luar biasa di ITUC. Pencapaiannya, bersama dengan timnya yang luar biasa, berbicara sendiri dan dia telah membangun organisasi yang kuat dan dihormati yang benar-benar merupakan suara global para pekerja. Tetapi saya menyadari bahwa ini adalah waktu yang sulit secara historis bagi orang-orang yang bekerja. Dunia berada di ambang penurunan ekonomi dan pekerja berada di garis depan ini. Banyak orang sudah hidup melalui konsekuensinya.” jelasnya.

“Perdamaian dan demokrasi berada di bawah ancaman dan gerakan sayap kanan yang muncul menempatkan hak asasi manusia, pekerja dan serikat pekerja dalam risiko tinggi. Tapi kami tahu apa yang dibutuhkan. ITUC akan memimpin panggilan untuk model ekonomi baru berdasarkan kontrak sosial baru. Kami menginginkan pekerjaan ramah iklim, hak pekerja, upah yang adil, perlindungan sosial, kesetaraan, dan inklusi. Ini harus menjadi pusat dari rencana semua pemerintah.” ungkapnya.

Terakhir, Luca Visentini menekankan bahwa Ini tentang keadilan sosial, perdamaian dan kelangsungan hidup, dan saya tidak akan beristirahat dalam memperjuangkan ini untuk para pekerja. Mempertahankan kondisi hidup dan kerja yang adil bagi semua orang adalah cara terbaik untuk membangun demokrasi dan perdamaian di seluruh dunia. (RED/HTS/MKJ)


Komentar