Hadiri JILAF, Utusan KSBSI Terkesan Harmonisnya Hubungan Industrial di Jepang

Hadiri JILAF, Utusan KSBSI Terkesan Harmonisnya Hubungan Industrial di Jepang

Perwakilan KSBSI, Dwi Harto dan Ary Joko saat tiba di kantor Rengo di Jepang, Minggu (29/01/2023).

Saya menilai hubungan industrial di Jepang sangat bagus, dan kami sangat terkesan, dimana para pekerja dan pengusaha sudah mempunyai nilai nilai kepercayaan yang sangat tinggi. Artinya kedua belah pihak sudah memiliki rasa saling percaya, sehingga konflik perselisihan hubungan industrialnya setidaknya dapat diminimalisir dan selesai di tingkat konsultasi atau Bipartit.

Baca juga:  Asia and the Pacific Regional Meeting Singapura, Presiden KSBSI: Kesenjangan Harus Ditutup dengan Perlindungan Sosial,

KSBSI.ORG, JEPANG - Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) hadiri undangan Japan International Labour Foundation (JILAF), sebuah lembaga yang di bentuk oleh serikat pekerja di Jepang yang fokus memperjuangkan kesejahteraan pekerja. 

Dwi Harto Sekretaris Jenderal FSB NIKEUBA-KSBSI mengatakan bahwa agenda kunjungan KSBSI ke Jepang dalam rangka menghadiri undangan dari JILAF. 

"Menghadiri undangan JILAF, dari KSBSI saya sendiri Dwi Harto FSB NIKEUBA dan Ary Joko. S dari FSB Garteks." kata Dwi Harto saat dimintai keterangan melalui panggilan telepon, di Jepang, Selasa (31/01/2023). 

Dwi menjelaskan tentang agenda kunjungan kali ini, "Salah satu kegiatan di Jepang adalah kunjungan ke kantor Japanese Trade Union Confederation (RENGO) provinsi Saga yang di sambut langsung oleh Ketua Umum Renggo Saga, Mr. Kusaba dan Sekjend Mr. Matsuo." jelasnya.

Lebih lanjut, Dwi menjabarkan agenda yang telah diikutinya selama di Jepang. "Dalam kunjungan tersebut, dilakukan sharing informasi tentang situasi ketenagakerjaan di Jepang, mereka menjelaskan panjang lebar mengenai regulasi dalam menentukan upah minimum di Jepang." ungkapnya.

Selain itu, para undangan juga diajak berkunjung ke salah satu perusahaan manufacturing, dimana pekerjanya adalah anggota serikat buruh Rengo Saga." bebernya.

Dwi juga menjelaskan tentang kondisi hubungan industrial di perusahaan Jepang. Ia menilai bahwa hubungan industrial di Jepang sangat bagus dan harmonis.

"Pada kunjungan ini, saya menilai hubungan industrial di Jepang sangat bagus, dan kami sangat terkesan, dimana para pekerja dan pengusaha sudah mempunyai nilai nilai kepercayaan yang sangat tinggi. Artinya kedua belah pihak sudah memiliki rasa saling percaya, sehingga konflik perselisihan hubungan industrialnya setidaknya dapat diminimalisir dan selesai di tingkat konsultasi atau Bipartit." tutupnya. (RED/HTS/MKJ)

Komentar