KSBSI.ORG, Elly Rosita Silaban Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) menyerukan agar persoalan konflik bersenjata Israel dan Palestina diwilayah Gaza segera dihentikan. Pasalnya, konflik yang berlarut kedua negara tersebut sampai hari ini belum ada solusi perdamaian. Sementara, korban masyarakat sipil semakin bertambah.
Baca juga: ITUC: Kekerasan Israel di Palestina Harus Dihentikan,
“Kami menolak segala bentuk
kekerasan. Serta mendesak pemerintah Indonesia ikut lebih berperan mendorong
penyelesaian konflik antara Palestina dan Israel,” ucapnya, di Cipinang Muara,
Jakarta Timur (19/1/21).
Dia juga mengutuk serangan udara yang
dilakukan tentara Israel ke wilayah masyarakat sipil Palestina. Akibat penyerangan itu, menimbulkan banyak korban
luka dan meninggal. Bahkan, anak-anak pun tidak bisa bermain lagi. Pelajar dan
mahasiswa tidak bisa belajar normal seperti pada umumnya.
“Kami juga mendorong agar pemimpin
Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengambil sikap tegas penyelesaian
perang yang terjadi. Karena korban masyarakat sipil semakin terus bertambah,”
tegasnya.
Dalam hal ini, Elly penyelesaian persoalan
kemanusiaan harus lebih diutamakan dari pada memihak arogansi kepentingan perang.
Sebab tidak ada perang yang membawa keuntungan bagi masyarakat sipil, hanya melahirkan penderitaan dan rasa duka
mendalam.
“Masa depan pendidikan anak-anak akan
banyak hilang akibat konflik bersenjata. Mereka juga pasti akan mengalami
trauma saat menjadi korban perang,” jelasnya.
Karena itu, KSBSI melakukan kampanye
dan menyuarakan melalui jaringan serikat buruh/pekerja di lintas negara, untuk
mendesak menghentikan konflik senjata Israel-Palestina. Serta akan bersikap
netral, tidak mau terseret kepentingan politik mana pun . Sebab konflik yang
terjadi ini juga bukan ranahserikat buruh.
“Tapi yang kami bela dari aktivis
serikat buruh adalah soal kemanusiaan. Dimana ada masyarakat sipil menjadi
korban kekejaman perang, maka KSBSI akan bersikap kritis, tanpa memandang suku
dan agama,” ungkapnya.
Terakhir, dia berharap agar
masingf-masing pemimpin negara Israel dan Hamas Palestina bisa melepaskan sikap
arogannya dan bersikap dewasa. Lalu duduk bersama untuk membahas masa depan
perdamaian yang lebih baik untuk kedua negara itu. Berdasarkan data terakhir,
korban masyarakat sipil yang tewas di Gaza Palestina mencapai 213 orang,
termasuk anak-anak. Sementa 1.400 orang mengalami luka berat dan ringan. Dan
dari pihak Israel, 10 orang dinyatakan tewas termasuk 1 anak. (A1)