Berita: international


Presiden KSBSI Hadiri Pertemuan Dengan Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa

Presiden KSBSI Hadiri Pertemuan Dengan Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa

Pertemuan tersebut memberikan kesempatan bagi serikat pekerja / buruh untuk berdiskusi mengenai situasi ketenagakerjaan terkini di Indonesia.


Asia Pacific Global Accelerator Policy Forum, Presiden KSBSI: Pekerja Harus Menjadi Pusat Kebijakan

Asia Pacific Global Accelerator Policy Forum, Presiden KSBSI: Pekerja Harus Menjadi Pusat Kebijakan

Transisi digital dan hijau, kedua transisi ini menawarkan peluang, tetapi juga risiko. Tanpa tindakan, ketimpangan dapat melebar. Untuk itu pekerja harus menjadi pusat respons kebijakan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.


Presiden KSBSI Hadiri ILO Global Flagship Programme on Building Social Protection Floors for All

Presiden KSBSI Hadiri ILO Global Flagship Programme on Building Social Protection Floors for All

Program Unggulan Global ILO tentang Membangun Landasan Perlindungan Sosial bagi Semua bertujuan untuk mendukung negara-negara anggota ILO dalam mengembangkan sistem perlindungan sosial yang berkelanjutan, termasuk landasan perlindungan sosial, untuk berkontribusi dalam mencapai perlindungan sosial universal sesuai dengan standar ILO dan berkontribusi pada pencapaian Agenda Pembangunan Berkelanjutan.


Presiden ACV BIE: FKUI Harus Jadi Serikat Buruh Yang Mandiri dan Tangguh

Presiden ACV BIE: FKUI Harus Jadi Serikat Buruh Yang Mandiri dan Tangguh

Baik di Belgia, Indonesia, atau di belahan dunia lainnya, serikat pekerja harus tetap berada di garis depan dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Dan harus mampu bersikap kritis untuk menuntut kondisi kerja yang lebih baik, upah yang adil, dan lapangan kerja yang berkelanjutan untuk semuanya.


Laporan Dari Asean Skilss Forum, Towards a More inclusieve and Prosperous in ASEAN

Laporan Dari Asean Skilss Forum, Towards a More inclusieve and Prosperous in ASEAN

Higlights : ASEAN SKILSS FORUM -TOWARDS A MORE INCLUSIEVE AND PROSPEROUS IN ASEAN. KUALALUMPUR-MALASYA, 3 SEPTEMBER 2024. Organinized by : HRDCorp, ILO and Asean Secretariat-Supported by Minister of Human Resources Malasya.


KSBSI Hadiri Diskusi Perburuhan dan Jaringan Bersama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) antara Pemerintah dan Pemangku Kepentingan Buruh

KSBSI Hadiri Diskusi Perburuhan dan Jaringan Bersama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) antara Pemerintah dan Pemangku Kepentingan Buruh

Agenda diskusi tersebut merupakan agenda bersama antara pemerintah dan pemangku kepentingan tenaga kerja, dimana diskusi terfokus pada pertukaran pandangan para pemangku kepentingan ketenagakerjaan mengenai IPEF, prioritas implementasi, dan kebutuhan peningkatan kapasitas dengan pemerintah.


Presiden KSBSI Hadiri Rangkaian Agenda IPEF di Bangkok

Presiden KSBSI Hadiri Rangkaian Agenda IPEF di Bangkok

IPEF merupakan economic framework yang inklusif untuk mewujudkan Indo-Pasifik yang terbuka, bebas, aman dan berketahanan.


Bicara di Forum G20 Brasil, KSBSI Sampaikan Pentingnya Keterlibatan Serikat Buruh Dalam Perubahan Iklim

Bicara di Forum G20 Brasil, KSBSI Sampaikan Pentingnya Keterlibatan Serikat Buruh Dalam Perubahan Iklim

Sudah saatnya pemerintah berhenti menganggap krisis iklim sebagai peluang bisnis. Tahun ini saja suhu global mencapai ambang batas yaitu 1,5°C, untuk itu penting untuk menghindari dampak terburuk terhadap umat manusia. "Pekerja dan keluarga mereka harus menanggung akibat yang sangat besar karena kurangnya kebijakan perubahan iklim yang efektif." kata Elly


Gelar Aksi di Sela Sidang ILC 112Th, Buruh Indonesia Mendukung Perjuangan Pekerja Myanmar

Gelar Aksi di Sela Sidang ILC 112Th, Buruh Indonesia Mendukung Perjuangan Pekerja Myanmar

We Stand for Workers of Myanmar" Kami berdiri dibelakang perjuangan pekerja Myanmar. Tidak di Indonesia, tidak di Jenewa, selalu ikut aksi mendukung perjuangan kawan2 Myanmar.


Sidang ILO, Buruh Indonesia Mendesak Pemerintah Indonesia untuk Memperbaiki Omnibus Law Cipta Kerja

Sidang ILO, Buruh Indonesia Mendesak Pemerintah Indonesia untuk Memperbaiki Omnibus Law Cipta Kerja

UU Cipta Kerja jelas-jelas merendahkan hak-hak dasar pekerja dan kesejahteraan pekerja, khususnya dalam hal penetapan upah minimum, perpanjangan kontrak kerja jangka pendek, pengaturan outsourcing yang fleksibel, perpanjangan waktu lembur dan pengurangan pesangon, dan sebagainya.