KSBSI.org,CIREBON- Dewan Pengurus Pusat (DPP) Federasi Serikat Buruh Garmen Kerajinan Tekstil dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) rencananya akan menggelar agenda workshop ‘Organizer Exchange Meeting’. Acara tersebut bakal dilaksanakan pada 7 Maret 2023 di Hotel Cordela, Kota Cirebon Jawa Barat. Termasuk mengundang Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Cirebon untuk membuka acara pelatihan.
Baca juga: Terjadi Pemberangusan Serikat Buruh, Massa FSB GARTEKS KSBSI Kota Bandung demo PT. Gading Mas Wirajaya,
Trisnur Priyanto
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP FSB GARTEKS KSBSI menyampaikan agenda workshop
ini merupakan tindak lanjut dari agenda pelatihan organiser buruh yang sudah
dilakukan pada 2022.
“Tepatnya kami
ingin melakukan evaluasi kepada pengurus tingkat cabang yang dilibatkan
pelatihan organiser buruh selama 2 kali pada 2022. Saat workshop evaluasi
nanti, kami ingin sharing, lalu melihat kemajuan maupun kendala diwilayah
masing-masing setelah mereka diberi pelatihan,” kata Trisnur saat diwawancarai
melalui seluler, Kamis (2/3/2023).
Lanjutnya,
Trisnur menjelaskan pola pelatihan organiser buruh yang dilakukan memang masih
memakai metode lama. Tapi yang diperkuat selama pelatihan adalah memberikan
materi teknik kampanye perekrutan buruh melalui media sosial (Medsos).
“Kekuatan Medsos
sekarang ini pengaruhnya sangat kuat dan efektif. Nah, DPP FSB GARTEKS KSBSI pun
sudah mengintruksikan kepada semua pengurus tingkat cabang agar bisa
menggunakan Medsos untuk merekrut buruh. Jadi tidak hanya mengorganisir dari
lapangan saja,” ucapnya.
Selain itu,
Trisnur menyampaikan target pengembangan cabang dan anggota, DPP FSB GARTEKS KSBSI
akan fokus diwilayah Jawa Tengah. Pasalnya, wilayah ini sedang banyak
perusahaan-perusahaan baru yang berdiri, khususnya industri garmen dan tekstil.
“Ada beberapa
kabupaten yang sedang kami targetkan untuk mendirikan cabang baru. Seperti
daerah Kota dan Kabupaten Semarang, Tegal, Kendal, Brebes, Boyolali , Rembang
dan beberapa daerah lainnya,” ungkapnya.
Nah, untuk
wilayah Jawa Barat, Trisnur juga mengatakan wilayah tersebut juga masih menjadi
target pengembangan basis buruh FSB GARTEKS KSBSI. Diantaranya Kabupaten
Karawang, Cirebon, Purwakarta, Indramayu.
“Sebab tak bisa
dipungkiri, perusahaan industri garmen dan tekstil wilayah perkotaan di
perkotaan Jawa Barat, seperti KotaBekasi dan Bandung sudah banyak yang pindah ke Jawa Tengah dan
pinggiran wilayah Jawa Barat,” pungkasnya.
Intinya, Trisnur
menyampaikan dari proses pelatihan dan evaluasi yang dibuat, semua peserta yang
terlibat harus mempunyai komitmen untuk menjadi tim organiser yang handal.
Serta mampu mempengaruhi buruh untuk mengenalkan dan manfaat FSB GARTEKS KSBSI
agar bisa bergabung.
Untuk tahun ini,
Trisnur tak mau muluk-muluk menargetkan jumlah buruh yang akan akan direkrut.
Dia mengatakan target yang bakal direkut pada 2023 sekitar 5000 buruh. Nah,
baru-baru ini, DPC FSB GARTEKS KSBSI Kabupaten Jepara sukses merekrut 1800
buruh yang bergabung. Dan kemungkinan besar akan ada lagi buruh dari beberapa perusahaan
yang bergabung dalam waktu dekat ini.
“Kalau target
perekrutan tahun ini bisa tercapai, tentunya FSB GARTEKS KSBSI akan tetap mendapat
posisi tawar yang kuat. Baik dihadapan pemerintah, pengusaha dan
serikatburuh/pekerja,” tandasnya. (AH)