Tingkatkan Kapasitas Organisasi, DPP FKUI Gelar Pelatihan K3 di Kepulauan Riau

Tingkatkan Kapasitas Organisasi, DPP FKUI Gelar Pelatihan K3 di Kepulauan Riau

Dewan Pengurus Pusat Federasi Kebangkitan Buruh Indonesia (DPP F KUI) afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengadakan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Anggota FKUI di Sektor Kontruksi.

Harapannya, supaya buruh lebih bisa beradaptasi, menyadari, dan dapat memberi kesadaran akan pentingnya Alat Pelindung Diri (APD), lebih menyadarkan bahwa tingkat bahaya penyakit kangker lebih tinggi, sehingga menyadarkan akan keselamatan dan kesehatannya agar lebih diutamakan di sektor semen.

Baca juga:  Dugaan Penyalahgunaan Wewenang, FKUI-KSBSI Kaltara Siap Demo Kantor PUPR Bulungan 12 Desember Mendatang,

KSBSI.ORG, Kepulauan Riau - Belum lama ini, Dewan Pengurus Pusat Federasi Kebangkitan Buruh Indonesia (DPP F KUI) afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) mengadakan pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Anggota FKUI di Sektor Kontruksi.

Pelatihan ini dilakukan di Batam, Kepulauan Riau pada, Sabtu (6/05/2023) dengan dihadiri 31 peserta. Dan diisi dengan sesi kegiatan diantaranya, Sosialisasi Jaminan Sosial oleh BPJamsostek yaitu pak Rozy, Lalu Dasar-dasar K3 yaitu pak Deni Silalahi (Mitra Disnaker bidang K3), Perjanjian Kerja Bersama (PKB) oleh Marihot Nainggolan (Ketua Umum FKUI). Turut Hadir dan memberi sambutan, M. Natsir (Anas), Ketua Umum FKUI Marihot Nainggolan, Anggota DPD RI Haripinto Tanuwijaya yang diwakili staf khususnya yaitu Fernando.

M. Natsir atau akrab dipanggil Anas, mantan Korrdinator Wilayah KSBSI yang sekaligus organiser FKUI Kepulauan Riau mengatakan bahwa agenda Pelatihan K3 ini diikuti oleh perwakilan anggota dan pengurus khusus industri semen. 

"Sebenarnya pelatihan ini ditujukan bagi peserta yang berada di sektor buruh semen, ada yang dari Semen Merah Putih, Andalas, dan sebagian ada yang dari sektor kontruksi." kata Anas saat diwawancarai awak media di kantor pusat KSBSI Cipinang Muara, Senin (15/05/2023).

Anas menambahkan bahwa agenda pelatihan K3 juga dihadiri oleh pengurus cabang, mereka dari pengurus cabang logam, kontruksi, pengelasan, ada perusahaan kertas. Ia berharap bahwa dengan adanya pelatihan K3 ini dapat menumbuhkan rasa kesadaran akan pentingnya penerapan K3 di lingkungan kerja masing-masing.  

"Harapannya, supaya buruh lebih bisa beradaptasi, menyadari, dan dapat memberi kesadaran akan pentingnya Alat Pelindung Diri (APD), lebih menyadarkan bahwa tingkat bahaya penyakit kangker lebih tinggi, sehingga menyadarkan akan keselamatan dan kesehatannya agar lebih diutamakan di sektor semen." jelasnya.

Lebih lanjut, Anas menjelaskan tentang penerapan K3 yang semakin hari semakin baik, dibandingkan dahulu. Ia mengatakan kalau dulu sering kejadian sesak nafas, lalu ada yang tidak mengunakan sepatu kerja saat melakukan pekerjaan.

"Namun saat ini, sosialisasi K3 di sektor semen sudah cukup masif di promosikan, dari afiliasi kontruksi juga sering hadir, kunjungan di sektor semen Batam." ungkapnya.

Anas juga menjelaskan terkait pentingnya penerapan K3 agar bisa dimasukkan dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 

"Kebetulan kemarin, sesi materi ini dibawakan oleh Ketum FKUI, Marihot Nainggolan, tujuannya supaya buruh yang di sektor semen harus bisa menghasilkan kesepakatan bersama dengan perusahaannya, selain dari pada itu juga supaya lebih dijamin lagi. Walaupun K3 serta asuransi kesehatan sudah diberikan, namun hal itu baiknya diikat dengan PKB." bebernya. 

Anas menegaskan bahwa, jika tidak diikat di dalam PKB, bisa saja suatu saat nanti akan menurun kualitas kebijakannya, makanya dengan kehadiran PKB harapannya akan lebih baik, status hubungan kerja para buruh sektor semen akan ada kepastian hukum dan hak-haknya bisa dijamin dan bisa didapatkan.

"Karena memang anggota kami banyak di bagian produksi dan bongkar muat, jadi sumber daya manusianya perlu lebih banyak ditingkatkan, khususnya dalam hal pembangunan kapasitas berorganisasinya." tutupnya. (RED/Handi)



Komentar