KSBSI.org,BOGOR_Bertempat di Hotel Gerbera Bogor Jawa Barat, Federasi Garmen Kerajinan Tekstil dan Sentra Industri afiliasi Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (FSB GARTEKS KSBSI) menggelar Training Lobby dan Advokasi Untuk Paralegal. Agenda ini menyiapkan kader mudanya agar memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni dan bisa aktif berperan dalam pergerakan serikat buruh.
Baca juga: Beberapa Pembahasan Yang Akan Dibahas Dalam Agenda RAKERNAS FSB KAMIPARHO,
Ary Joko Sulistyo mengatakan program pendidikan ini
merupakan proses pengkaderan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
kepada pengurus dan anggota. Sebab, FSB GARTEKS KSBSI sekarang ini sedang fokus
menguatkan berbagai pelatihan, supaya kedepannya lahir generasi baru untuk
melanjutkan regenerasi pemimpin serikat buruh.
“Pelatihan Training Lobby dan Advokasi Untuk Paralegal
yang diadakan ini khusus untuk Pengurus Komisariat (PK) dan anggota dari tiap
utusan Dewan Pengurus Cabang (DPC),” ucapnya, saat diwawancarai melalui
seluler, Kamis (25/8/2022).
Lanjutnya, Ary Joko menceritakan pemateri yang
memberikan pelatihan orang-orang yang berkompeten dibidangnya. Dan langsung
dibawah tanggung jawab Trisnur Priyanto Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP FSB
GARTEKS KSBSI. Dimana, khusus membekali pengetahuan dan pemahaman kepada
peserta tentang tentang teknik lobi, strategi negoisasi. Serta mekanisme
pendampingan advokasi sampai memasuki tahap Bipartit dengan perwakilan manajemen
perusahaan.
“Pendidikan untuk pengurus komisariat dan anggota ini dalam
membangun kemampuan teknik komunikasi, Selama pelatihan, saya melihat semua
peserta yang ikut pelatihan sangat aktif bertanya dan memberikan saran maupun
pendapat,” jelasnya.
Lanjutnya, kata Ary Joko pelatihan yang dibuat untuk
meningkatkan kapasitas setiap kader dalam kemampuan sosial dialog. Dan dia
menegaskan semua kader FSB GARTEKS KSBSI berhak mendapatkan pendidikan dan
pelatihan. Jadi tidak hanya pengurus tingkat cabang saja yang harus dibekali
pengetahuan serikat buruh.
Untuk pengurus tingkat perusahaan dan anggota juga
wajib diberikan. Agar kedepannya mereka bisa mandiri mengurus organisasi.
Termasuk dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial di perusahaan
sampai Tripartit. Sehingga nantinya tidak perlu lagi ketergantungan lagi dengan
pengurus pusat.
Intinya, Ary Joko menegaskan gerakan FSB GARTEKS KSBSI
memang sedang fokus meningkatkan SDM dalam agenda kemampuan sosial dialog. Agar
bisa menciptakan hubungan industrial yang harmonis dengan perusahaan dan
pemerintah. (A1)