Perkuat Pendidikan Online, KSBSI Ikuti Pelatihan ToT Yang di Gelar ITC ILO di Bangkok

Perkuat Pendidikan Online, KSBSI Ikuti Pelatihan ToT Yang di Gelar ITC ILO di Bangkok

Para peserta pelatihan Tot tentang Mengembangkan Pendidikan Serikat Pekerja melalui Daring saat sesi foto bersama, bertempat di Novotel Bangkok on Siam Square, Bangkok, Thailand, pada 12-14 Juli 2023.

Kami diajarkan bagaimana membuat kegiatan pelatihan berbasis online. Mulai dari pembuatan topik, objektif pembelajarannya, sumber-sumber bahan ajar, lalu kegiatan apa saja yang akan dilakukan ketika melakukan pelatihan online, serta assessment/penugasan untuk peserta dan evaluasi.

Baca juga:  KSBSI Sambut Baik Buku Panduan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Kesetaraan Gender Inisiasi ILO,

KSBSI.ORG, JAKARTA - Belum lama ini, International Training Centre (ITC) International Labour Organization (ILO) Asia Pacific mengadakan Training of Trainers (ToT 2.0) tentang Mengembangkan Pendidikan Serikat Pekerja melalui Daring atau Developing Online Trade Union Education bagi serikat buruh/serikat pekerja di Asia Pacific, bertempat di Novotel Bangkok on Siam Square, Bangkok, Thailand, pada 12-14 Juli 2023.

Agenda Training of Trainers ini diikuti oleh 18 peserta perwakilan dari serikat pekerja/serikat buruh yang diantaranya Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, India, Sri Lanka, Timor Leste, Mongolia, Maldives dan Papua Nugini. 

Salah satu perwakilan serikat buruh dari Indonesia adalah dari Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) yang diwakili oleh Sdri. Diah Meiyanti, Federasi Kebangkitan Buruh Indonesia (F-KUI)-KSBSI. 

Menurut Diah Meiyanti, sebenarnya kegiatan ToT 2.0 ini sudah berjalan secara online pada tahap awalannya. Namun demikian, Diah baru mulai mengikuti pelatihan dari pertemuan online yang terakhir, sebelum pertemuan tatap muka kemarin.   

"Pelatihan ini sudah berjalan melalui online sejak 12 Juni - 7 Juli 2023 sebanyak 4 kali pertemuan (total durasi 10 jam), tapi ada beberapa peserta, termasuk saya sendiri dari Indonesia yang baru mendapatkan informasi, sehingga saya baru bisa hadir di pertemuan online yang ke-4 dan tatap muka selama 3 hari di Bangkok kemarin." kata Diah saat ditemui di kantor KSBSI Cipinang Muara Jakarta, Senin (17/07/2023).


Lebih lanjut, Diah menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan tersebut adalah membangun kapasitas bagi pengurus serikat pekerja/buruh dalam hal mengadakan edukasi, pendidikan atau pelatihan berbasis online.  

"Kami diajarkan bagaimana membuat kegiatan pelatihan berbasis online. Mulai dari pembuatan topik, objektif pembelajarannya, sumber-sumber bahan ajar, lalu kegiatan apa saja yang akan dilakukan ketika melakukan pelatihan online, serta assessment/penugasan untuk peserta dan evaluasi." jelasnya.

Diah, berharap apa yang sudah didapatkannya dari pelatihan Training of Trainers ini, nantinya akan dikembangkan serta diterapkan di organisasinya.

"Terima kasih kepada semua pihak yang sudah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikuti pelatihan ini, terutama ITC ILO, ITUC-AP dan KSBSI. Karena ini pertama kalinya saya menghadiri pelatihan di luar negeri. Dan saya rasa, belajar membuat pelatihan berbasis online dan belajar tentang e-learning management system seperti ini sangat bermanfaat bagi pemuda khususnya di serikat buruh. Akan lebih baik lagi ke depannya apabila ITC ILO mengundang lebih banyak pemuda di pelatihan-pelatihan berikutnya." harapnya.

Seperti diketahui, fasilitator dalam kegiatan Training of Trainers tersebut diantaranya, Ms. Prof. Juvy Lizette M. Gervacio, Tenaga Pendidik dari University of the Philippines Open University, serta Mr. Rafael Mapalo, Activity Manager for Asia and Pacific ACTRAV ILO.

Agenda pelatihan dibuka langsung oleh Mr. Ariel B. Castro, Senior Specialist in Workers'activities, Desk Officer for Asia and Pacific ACTRAV ILO. dan ditutup oleh Ms. Maria Helena Andre, Director ACTRAV ILO.

Undangan lainnya yang hadir di kegiatan tersebut diantaranya, Anna Lee Fos-Tuvera, Director, Gender Equality Activities, ITUC AP. Dan S. M. Fahimuddin Pasha, Senior Officer, Workers’ Rights ITUC AP. (RED/Handi)


Komentar