KSBSI.org, Bertempat di Villa Sawung Sawah Klapa Nunggal, pada Sabtu kemarin, Dewan Pengurus Cabang (DPC) FSB NIKEUBA Kabupaten Bogor Jawa Barat melakukan acara silaturahmi sekaligus ajang konsolidasi internal organisasi. Agenda tersebut dihadiri Bambang SY Ketua Bidang Konsolidasi DPP NIKEUBA, Irwan Bakara SH, M.H, Ketua LBH NIKEUBA, 5 perwakilan Pengurus Komisariat (PK) tingkat perusahaan, Divisi Kepemudaan, Komisi Kesetaraan (K2) Tingkat Cabang dan Panser.
Baca juga: Digitalisasi, Otomatisasi, Robotisasi Semakin Mengancam Buruh, Dan Bagaimana Pendapat Ketum FSB Kamiparho? , Upah Layak Untuk Pekerjaan Layak,
Bambang SY mengatakan ada beberapa materi diskusi pada
pertemuan tersebut. Diantaranya, tentang program pendidikan kader yang
berjenjang, mengkaji dampak disahkannya Undang-Undang Nomor.11 Tahun 2020 Tentang
Cipta Kerja terhadap buruh. Lalu diskusi bagaimana cara mengadvokasi anggota
yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan.
“Kepengurusan DPC FSB NIKEUBA Kabupaten Bogor memang
belum lama, tapi saya lihat sudah banyak perkembangan. Baik dalam menata
administrasi organisasi sampai proses perekrutan dan penambahan jumlah anggota
semakin bertambah,” ucap Bambang, saat diwawancarai, Minggu (7/11/2021).
Ia menyampaikan, dari hasil diskusi ini pihaknya akan
fokus penguatan tim organiser di wilayah Kabupaten Bogor. Dimana nantinya, bisa
berperan untuk mengorganisir dan mengembangkan PK FSB NiKEUBA di tingkat
perusahaan. Bambang juga berpesan kepada semua pengurus cabang, agar tetap
melayani dan mendengarkan persoalan di tingkat PK.
Sebab pengurus PK dan anggota di perusahaan itu
seperti tuan yang harus dilayani. Karena mereka memang berharap pengurus
tingkat cabang menjadi pundak organisasi yang mampu mendampingi dan
mengadvokasi ketika terjadi perselisihan hubungan industrial di perusahaan.
“Saya meminta pengurus DPC FSB NIKEUBA harus
mendepankan hati nuraninya melayani pengurus PK dan anggota. Serta rutin melakukan
pembinaan agar mereka memahami pergerakan serikat buruh,” ucap Bambang.
Diskusi yang berjalan sampai larut pagi ini juga di
isi dengan tanya jawab. Bambang menegaskan, pengurus PK dan anggota harus
berani bicara di forum untuk mengembangkan bakat kepemimpinannya. Dan harus
berani mengkritik pengurus cabang, jika ada kekurangan selama menjalankan roda
organisasi.
“Tapi kritik yang disampaikan harus memberikan solusi,
bukan asal bicara saja,” ucapnya.
Intinya, yang membuat pertemuan silaturahmi itu
menjadi hangat, karena pengurus dan anggota juga mengajak istri dan anaknya.
Sehingga membuat persaudaraan menjadi semakin solid. Terakhir, Bambang berharap
agar DPC FSB NIKEUBA Kabupaten Bogor harus bisa menata organisasi sebaik
mungkin dan transparan dalam iuran
organisasi.
“Sebab uang iuran organisasi itu salah satu untuk
kebutuhan untuk mengadakan pelatihan dan pendidikan anggota, agar regenerasi
kepemimpinan FSB NIKEUBA tetap berjalan,” tandasnya. (A1)