KSBSI.org,Konfederasi Serikat Buruh Internasional (ITUC) menyambut baik keputusan komite kredensial PBB untuk menunda keputusan tentang siapa yang akan mewakili Afghanistan dan Myanmar di PBB. Langkah ini secara efektif menghalangi pemerintahan Taliban Afghanistan dan junta militer Myanmar untuk mewakili negara mereka di PBB.
Baca juga: Pernyataan Gubernur Banten Dianggap Merendahkan Martabat Buruh ,
Sharan Burrow,
sekretaris jenderal ITUC, mengatakan
ITUC menyambut baik
keputusan tersebut dan menyarankan situasi ini harus
dibuat permanen. Karena rezim yang mengerikan
dan tidak sah ini harus secara permanen, secara resmi dikeluarkan dari PBB
sehingga legitimasi yang mereka dambakan ditolak.
Dan PBB perlu
melangkah lebih jauh lagi, karena di Myanmar, Pemerintah Persatuan
Nasional (NUG) adalah alternatif yang sah dan demokratis untuk rezim militer.
PBB, masing-masing pemerintah dan lembaga regional harus mengakui NUG dan
terlibat dengan struktur mereka untuk pengiriman bantuan kemanusiaan. Pada saat
yang sama, pemerintah seharusnya tidak ada hubungannya dengan junta dan semua
bisnis harus memutuskan hubungan ekonomi apa pun yang mereka miliki.
“Di
Afghanistan, dengan tidak adanya pemerintahan yang sah, bantuan kemanusiaan
perlu disalurkan melalui sistem PBB. Tidak ada tempat bagi rezim Taliban, geng
yang menjajakan intoleransi, kekerasan dan pembunuhan,” ucap Sharan Burrow dalam keterangan tertulis di laman ituc.org (6/12/2021)
Untuk mendukung para
pekerja dan keluarga di Myanmar yang kehilangan mata pencaharian karena
pemogokan atau aksi protes lainnya, mohon tunjukkan solidaritas dan berdonasi
melalui dana mogok ITUC Myanmar di sini dan promosikan di jejaring sosial. (A1)