Disela Sidang ILC ke-110, Presiden KSBSI Bertemu Dan Berdialog dengan Sekjen ITUC

 Disela Sidang ILC ke-110, Presiden KSBSI Bertemu Dan Berdialog dengan Sekjen ITUC

Dari kiri Sharan Burrow Sekretaris Jenderal (Sekjen) International Trade Union Confederation (ITUC) Elly Rosita Presiden KSBSI

KSBSI.org, Ditengah padatnya agenda International Labour Conference (ILC) yabg ke-110 yang diadakan International Labour Organization (ILO), Elly Rosita Silaban Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) akhirnya bertemu dan berdialog dengan Sharan Burrow Sekretaris Jenderal (Sekjen) International Trade Union Confederation (ITUC) atau Konfederasi Serikat Buruh Internasional.

Baca juga:  Sidang Lanjutan ILC ke 110, Presiden KSBSI Intervensi Cina Hapus Diskriminasi dan Menghormati K-111 ,


KSBSI adalah konfederasi serikat buruh yang berafiliasi ITUC yang beralamat di Brussel Belgia. Serta sangat aktif bekerja sama melakukan kampanye dan advokasi perburuhan internasional. Dalam pertemuan tersebut, kedua aktivis serikat buruh perempuan ini mendiskusi tentang isu ketenagakerjaan yang nantinya akan diaktulisasikan.

 Elly Rosita Silaban menjelaskan ada beberapa isu perburuhan saat berdiskusi dengan Sharran Burrow. Diantaranya tentang masa depan agenda dialog sosial yang harus diperjuangkan oleh aktivis serikat buruh disetiap negara masing-masing. Dimana tujuan agenda ini adalah untuk mengurangi konflik dan menciptakan hubungan industrial yang harmonis antara aktivis buruh, pengusaha dan pemerintah.   

“Sebab setiap masalah ketenagakerjaan bisa diselesaikan dengan cara dialog sosial. Selama semua pihak mau duduk berunding untuk mencari solusinya dan hasil keputusannya tidak ada pihak yang dirugikan,” kata Elly (7/6/2022).

Lanjutnya, Elly mengatakan diskusi tersebut memperbincangkan tentang sikap aktivis serikat buruh alam menyikapi perubahan iklim (climate change). Karena dipastikan perubahan iklim juga akan berdampak pada buruh yang mengancam kehilangan pekerjaan. Karena itu, kata Elly ITUC mendorong agar masalah ini dilakukan agenda Transisi yang Adil.

Serta memastikan kepercayaan pada perubahan yang diperlukan dalam energi, dan pada kemajuan teknologi untuk memastikan mitigasi dan adaptasi di semua industri dan sektor. “Karena tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Lali memberikan kesempatan untuk memajukan tujuan yang penting bagi gerakan buruh,” terangnya.

Elly juga menyampaikan kesiapan dirinya sebagai atau ketua Presidensi Labour 20 (L20) dalam agenda pertemuan pertemuan pemimpin negara G20 tahun ini di Indonesia. Sebagai Presidensi L20 dia menegaskan kembali tentang 3 isu perburuhan yang akan disuarakan dalam pertemuan G20 nanti.

“Pertama tentang perubahan iklim (climate change) di dunia kerja serta transisi yang adil. Kedua, perlindungan dan kesejahteraan kepada pekerja digital platform dan ketiga jaminan kerja layak dan jaminan sosial untuk semua pekerja,” tandasnya. (A1)

Komentar