Presiden KSBSI Hadiri Pertemuan KTT Summit IEA di Paris

Presiden KSBSI Hadiri Pertemuan KTT Summit IEA di Paris

Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban menghadiri pertemuan International Energy Agency (IEA) di Paris Prancis pada 25-26 April 2024.

Presiden KSBSI hadir sebagai salah satu anggota Dewan Buruh Energy Bersih atau IEA Clean Energy Labour Council mewakili serikat pekerja/buruh negara anggota IEA, dimana peran dan masukan buruh sangat krusial dalam upaya pencapai target transisi energi global.

Baca juga:  Press Release KSBSI Atas Dokumen Rencana CIPP Just Energy Transition Partnership (JETP),

KSBSI.ORG, PARIS - Presiden KSBSI, Elly Rosita Silaban menghadiri pertemuan International Energy Agency (IEA) di Paris Prancis pada 25-26 April 2024.

Presiden KSBSI hadir sebagai salah satu anggota Dewan Buruh Energy Bersih atau IEA Clean Energy Labour Council mewakili serikat pekerja/buruh negara anggota IEA, dimana peran dan masukan buruh sangat krusial dalam upaya pencapai target transisi energi global.

"Kami melakukan meeting dengan anggota Dewan Buruh Energi Bersih negara-negara anggota IEA. Agenda ini menjadi forum untuk berdiskusi dan memberikan masukan tentang upaya-upaya percepatan transisi energy bersih." kata Elly Rosita Silaban saat dihubungi melalui pangilan telepon pada Jum'at (26/04/2024).

Elly Rosita Silaban menambahkan bahwa sebagai perwakilan buruh dan pekerja, tentunya tentunya akan membawa suara atau kepentingan buruh dengan menyuarakan tentang konsep transisi energi yang berkeadilan.


Dalam rangkaian agenda International Energy Agency (IEA) Global Summit on People-Centred Clean Energy Transitions juga dihadiri oleh Menteri ESDM yang menjadi salah satu pembicara kunci yang berbicara tentang Responding to Shifting Labour Dynamics. 

Pemerintah Indonesia menegaskan tentang komitmennya dalam membuka ruang kolaborasi untuk capai target transisi energi. Mempercepat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) dan memensiunkan sumber energi fosil secara bertahap. 

Indonesia juga berkomitmen untuk mendukung upaya transisi energi global, dengan menetapkan target reduksi emisi hingga 43% pada 2030. Pemerintah Indonesia kini sedang menyiapkan 2nd Nationally Determined Contribution (NDC) dengan target penurunan emisi yang lebih ambisius. (RED/handi)


Komentar