Ratusan Buruh Geruduk Walikota Depok Tuntut Kenaikan UMK 2024

Ratusan Buruh Geruduk Walikota Depok Tuntut Kenaikan UMK 2024

Massa aksi unjuk rasa saat berada di depan gerbang Walikota Depok, Kamis (16/11/2023).

Selain meminta kenaikan UMK 15 persen, Demo buruh hari ini diantaranya juga untuk menolak PP 51 tahun 2023 dan meminta Walikota Depok membuat rekomendasi agar kenaikan upah tidak mengacu pada formula yang ada di PP 51.

Baca juga:  Belum Ada Solusi, Buruh FSB GARTEKS KSBSI Serang Raya Kembali Demo PT. Sinergi Global Industri ,

KSBSI.ORG, DEPOK - Ratusan buruh yang tergabung dalam wadah aliansi serikat pekerja/buruh kota Depok menggelar unjuk rasa damai di depan gerbang Balai Kota Depok, Jalan Margonda Raya, Kecamatan Pancoran Mas, pada Kamis (16/11/2023). Mereka menuntut kenaikan upah minimum kota (UMK) sebesar 15 persen menjadi Rp 5.398.551 atau naik Rp 700 ribu.

Dalam demo tuntut kenaikan upah minimum 2024 tersebut, massa buruh membawa satu mobil komando serta bendera dan sejumlah atribut aksi.

Muhammad Soleh, Ketua Pengurus Komisariat Federasi Serikat Buruh Makanan Minuman Pariwisata Restoran Hotel dan Tembakau (PK FSB KAMIPARHO)-KSBSI Hotel Bumi Wiyata mengatakan demo buruh ini menuntut kenaikan UMK tahun 2024 sebesar 15 persen. Tuntutan ini diajukan karena kenaikan sejumlah harga barang kebutuhan pokok atau inflasi pada tahun 2023.

"Saat ini upah buruh di Kota Depok mencapai Rp4.694.493. Jika tuntutan kenaikan 15 persen dapat diwujudkan pada tahun 2024, jumlahnya akan meningkat menjadi Rp5.398.551, atau peningkatan sekitar Rp700 ribu." kata Soleh.

Ia menjelaskan bahwa dengan begitu kesejahteraan buruh di Kota Depok semakin layak, Upah buruh layak dan hidupnya sejahtera, ya dengan menaikkan UMK 15 persen.  

Selain meminta kenaikan UMK 15 persen, Demo buruh hari ini diantaranya juga untuk menolak PP 51 tahun 2023 dan meminta Walikota Depok membuat rekomendasi agar kenaikan upah tidak mengacu pada formula yang ada di PP 51.


Menjelang siang, perwakilan demo buruh diterima audiensi dengan pihak Walikota, walaupun perwakilan massa aksi agak kecewa karena dalam audiensi hanya ditemui oleh Sekretaris Daerah. 

"Buruh kecewa, Walikota Depok tidak pernah peduli terhadap buruh, setiap aksi untuk menyampaikan aspirasi hanya ditemui oleh Sekda saja." geram Soleh.

Dari hasil audiensi, besok Jum'at semua perwakilan federasi akan bertemu dengan Sekda kembali untuk meminta bukti surat rekomendasi Walikota Depok ke Gubernur. (RED/Handi)

Komentar